[HUMAS-UMSB]. Bukittinggi. Universitas Muhammadiyah Sumatera Barat (UMSB) sukses meyelenggarakan Kuliah Umum dengan tema “Aplikasi Penyelidikan Tanah dan Pelaksanaan Pekerjaan Bangunan Bawah”. UMSB pada hari Sabtu, 9/11/2019.
Acara dibuka dengan kata sambutan dari Dekan Fakultas Teknik UMSB Bapak Masril, ST,MT menyampaikan ucapan terimakasih kepada Bapak Dr. Eng (cang) Khadvi, ST,MT yang bersedia memberikan materi dengan tema “Aplikasi Penyelidikan Tanah dan Pelaksanaan Pekerjaan Bangunan Bawah”, semoga kita semua yang hadir, khususnya bagi mahasiswa Fakultas Teknik Sipil UMSB bisa mengetahui seperti apa Aplikasi Penyelidikan Tanah dan Pelaksanaan Pekerjaan Bangunan Bawah tersebut, dan ini adalah salah satu program kerja kedepannya setelah ananda sekalian menyelesaikan studi di UMSB ini. Uajarnya dalam sambutan tersebut.
Selanjutnya Kuliah umum dilanjutkan dengan presentasi oleh Bapak Dr. Eng (cang) Khadavi, ST,MT. Menurut Khadavi, beliau mengatakan bahwa, Dalam perencanaan struktur bangunan salah satu yang paling penting adalah pada perencanaan pondasi bangunan. Apakah memerlukan pondasi dalam atau tidak? Berapa ukuran dan kedalaman pondasi? Semua itu tentunya tergantung dari jenis dan ukuran bangunan serta kondisi tanah di lahan tersebut, apakah merupakan tanah keras atau tidak.
Bagaimana kita dapat mengetahui kondisi tanah di lahan yang akan kita bangun? Caranya adalah dengan melakukan penyelidikan tanah (soil investigation) yang bisa dilakukan oleh jasa laboratorium penyelidikan tanah atau laboratorium mekanika tanah. Dari penyelidikan tanah akan didapat data tanah yang dapat digunakan sebagai dasar untuk perencanaan pondasi bangunan.
Sambung Khadavi, Umumnya dari konsultan perencana membutuhkan data sondir, borlog, serta data hasil proses laboratorium. Dari beberapa proyek yang pernah kami ketahui umumnya dibutuhkan data 4 titik sondir dan 2 titik boring, tetapi jumlah tersebut tergantung dari rekomendasi perencana struktur apakah cukup atau tidak.
Dari penyelidikan tanah akan diketahui secara rinci kondisi lapisan tanah di lokasi proyek, dengan melakukan identifikasi visual, pengujian lapangan, maupun pengujian laboratorium, agar bisa mengetahui karakteristik mekanika tanah, untuk digunakan dalam menentukan jenis pondasi yang aman, ekonomis, serta sesuai dengan keperluan proyek tersebut.
Untuk test tanah di laboratorium biasanya paling tidak melakukan 3 jenis test yaitu index properties (identifikasi umum sifat tanah), triaxial compression test, dan consolidation test.
Data yang didapat kemudian dianalisa oleh pihak laboratorium penyelidikan tanah untuk kemudian menghasilkan laporan penyelidikan tanah dan rekomendasi jenis dan ukuran pondasi untuk daya dukung tertentu sesuai kebutuhan bangunan. Ujar Khadavi. (Bukittinggi, 9/11/2019)