• Jln. By Pass Aur Kuning No.1 Bukittinggi

  • Facebook Fakultas Teknik UM Sumbar

  • Instagram Fakultas Teknik UM Sumbar

Fakultas Teknik UM Sumbar Wisuda Angkatan 69 Periode II

Padang, FTUMSUMBAR  - Fakultas Teknik Universitas Muhammadiyah Sumatera Barat menggelar Wisuda ke 69 Periode II, Sabtu 6 November 2021 sebanyak 75 mahasiswa terdiri dari Teknik Sipil 58 Orang, Teknik Mesin 16 Orang dan Teknik elektro 1 Orang.

Wisuda yang dilaksanakan dalam 2 shift pagi dan siang yang berlangsung di Convention Hall UM Sumatera Barat. Wisuda juga menghadirkan seluruh anggota senat, wisudawan, LLDIKTI Wilayah X, Kopertais Wilayah VI dan Bupati Dharmasraya Sutan Risma Tuanku Kerajaan. Wisudawan dan Wisudawati berasal pada jenjang diploma, sarjana, dan magister sebanyak 372 wisudawan.

Rektor UM DR Riki Saputra dalam sambutannya menyampaikan, para wisudawan dan wisudawati hari ini merayakan baru satu tahap, mari bahagiakan hati dan jaga imun tubuh, mari tetap tenang, jangan takut dengan pandemi yang masih melanda. Menurutnya, hati-hati bukan harus takut, itu merupakan ikhtiar sebagai insan yang berakal dan beragama, mari mensyukuri nikmat yang diberikan kampus UM Sumatera Barat ini. "Kita tentu tidak berpuas hati, untuk melakukan perbaikan, tetapi apapun hasilnya kita wajib bersyukur," katanya.

Riki Saputra menambahkan, UM Sumatera Barat dalam menyikapi kebijakan Merdeka Belajar Kampus Merdeka (MBKM) oleh Menteri Kemendikbudristi Nadiem Makarim. "Ini membuka cakrawala berpikir kita civitas akademika, keluar dari kotak yang sempit dan membangun networking," kata dia.

"Kita UM Sumatera Barat di bawah arahan LLDIKTI Wilayah X, dalam semester ini UM Sumatera Barat diamanahkan mendapatkan studi independen sebanyak 30, mengikuti cadencial micro mahasiswa Indonesia, apalagi pertukaran mahasiswa, dosen DPL untuk kampus merdeka, dosen modul nusantara sampai detik ini, kampus mengajar angkatan I dan II," sambungnya.

Sebelumnya, Ketua Panitia Wisuda UM Sumatera Barat, Teguh Haridia Putra merinci, wisuda shift pagi akan dihadiri oleh wisudawan dari Fakultas Teknik dan Hukum sebanyak 197 wisudawan.

Kemudian shift siang akan dihadiri sembilan fakultas, yaitu Program Pascasarjana, Fakultas Pertanian, Fakultas Agama Islam, Fakultas Pariwisata, Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan, Fakultas Ekonomi, Fakultas Kehutanan, Fakultas Ilmu Sosial dan Politik, Fakultas Kesehatan dan MIPA dengan total 175 wisudawan.

Bupati Dharmasraya Sutan Riska Tuanku Kerajaan memberikan orasi ilmiah, Pada kesempatan itu, Bupati Sutan Riska memberikan motivasi kepada para wisudawan agar mampu membaca peluang di era digital.

“Berbagai macam bisnis sudah menyediakan fasilitas digital yang mudah diakses. Bahkan, muncul tren ekspor tanpa modal oleh kalangan pengusaha pemula di berbagai daerah. (Manfaatkan peluang ini),” kata Sutan Riska dalam keterangan tertulis yang diterima Menurutnya, selain berbisnis juga banyak peluar karier lain yang patut dicoba. Para wisudawan dapat menyesuaikannya dengan minat masing-masing.

“Banyak belajar, banyak bertanya pada yang berpengalaman. Anak muda memang tak punya pengalaman. Akan tetapi, (kalian) harus punya semangat berjuang," ujar Sutan Riska. Selain memberikan motivasi, Sutan Riska juga bercerita soal bagaimana anak muda mesti punya semangat berjuang untuk berkontribusi pada pembangunan bangsa

“Sumatera Barat punya banyak tokoh dengan semangat berjuang yang patut dicontoh oleh anak muda. Sebut saja Usmar Ismail, Bapak Perfilman Indonesia yang akan dianugerahi gelar Pahlawan Nasional,” kata Sutan Riska. Ia juga menceritakan perjalanan karier Usmar yang telah dipercaya sebagai ketua Persatuan Wartawan Indonesia (PWI) pada usia 25 tahun.

“Seumur hidupnya yang tak sampai 50 tahun, Usmar telah membuat lebih dari 30 film. Bahkan, ia juga telah mendirikan pusat perfilman Indonesia,” sebutnya. Tak hanya Usmar, lanjut bupati, banyak pahlawan di Ranah Minang yang pada usia muda telah berkarya dan berjuang untuk bangsa ini.

"Muhammad Yamin dari Talawi Sawahlunto saat merumuskan Sumpah Pemuda itu juga berusia 25 tahun,” paparnya. Menelisik perjuangan para pahlawan dari Ranah Minang itulah, menurut bupati, harus menjadi semangat bagi kaum muda. Selain itu, Bupati Sutan Riska juga sedikit berbagi pengalaman tentang perjalanan hidupnya yang berasal dari keluarga petani.

Ia mengisahkan bagaimana dirinya berjuang hingga menjadi bupati dalam usia 26 tahun. Sebagai informasi, dirinya kala itu merupakan kepala daerah termuda di Indonesia. Bahkan, kini ia juga dipercaya untuk memimpin Asosiasi Pemerintah Kabupaten Seluruh Indonesia (APKASI).

"Dulu di awal kepemimpinan, saya sering diejek, dikritik, dianggap tidak mampu karena belum berpengalaman. Namun, itu saya jadikan cambukan yang menguatkan. Fokus dan disiplin adalah kunci untuk mencapai apa yang kita usahakan,” pesan Sutan Riska.

SHARE KE: