Bukittinggi, ft.umsb.ac.id – MSIB (Magang dan Studi Independen Bersertifikat) merupakan salah satu program Flagship kampus merdeka, dimana memberikan kesempatan kepada mahasiswa terbaik diseluruh Indonesia untuk berkontribusi langsung di dunia kerja dan terlibat langsung di beberapa Project Real yang dibutuhkan oleh dunia industri kedepannya dalam bentuk Magang dan Studi Independen.
Pada MSIB batch 3 ini sebanyak 50 orang mahasiswa Fakultas Teknik UM Sumatera Barat dari sebanyak 58 mahasiswa yang lolos di UM Sumatera Barat dari berbagai program studi. Fakultas Teknik meloloskan sebanyak 50 orang terdiri dari 2 Program Magang (1 elektro, 1 sipil) dan 48 studi independen (12 elektro, 14 mesin, 22 sipil). Para mahasiswa terbaik ini tersebar di beberapa organisasi, perusahaan startup, perusahaan multinasional serta organisasi pemerintah dan BUMN yang tergabung dalam mitra MSIB.
Hal ini tidak terlepas dari peran Rektor UM Sumatera Barat, Dr. Riki Saputra, MA., yang mendukung penuh mahasiswa dalam mengikuti program Merdeka Belajar Kampus Merdeka, dibuktikan dengan kelancaran konversi SKS yang didapatkan seluruh mahasiswa yang lolos Program Kampus Merdeka serta Apresiasi lainnya yang diberikan oleh kampus.
Wakil Dekan Fakultas Teknik UM Sumbar Hariyadi, M.Kom mengatakan kami sangat senang dan mendukung prestasi-prestasi mahasiswa serta mengapresiasinya. Serta kami selalu mendorong agar seluruh mahasiswa Fakultas Teknik untuk ikut serta program yang dilaksanakan oleh Menteri Pendidikan, Kebudayaan, Riset dan Teknologi Republik Indonesia. Semoga dengan banyaknya mahasiswa Fakultas Teknik UM Sumatera Barat yang lolos mengikuti program Kampus Merdeka meningkatkan Akreditasi Prodi yang ada di Fakultas Teknik.
Koordinator MSIB UM Sumatera Barat, Anggun Lestari Suryamizon, SH., MH mengatakan jumlah mahasiswa yang lolos program MSIB tahun ini jauh mengalami peningkatan dari Batch sebelumnya, meningkat drastis hingga 10 kali lipat, katanya.
UM Sumatera Barat bertekad untuk selalu mendorong mahasiswa agar mengikuti Program Kampus Merdeka karena ini sangat dibutuhkan mahasiswa dalam melatih Hard skill dan Soft skill lain yang tidak didapatkan di kampus, serta guna mendukung kebijakan merdeka belajar yang diluncurkan oleh Menteri Pendidikan, Kebudayaan, Riset dan Teknologi Republik Indonesia.