• Jln. By Pass Aur Kuning No.1 Bukittinggi

  • Facebook Fakultas Teknik UM Sumbar

  • Instagram Fakultas Teknik UM Sumbar

MoA dan Kuliah Umum Teknik Mesin Bersama Owner Keju Lasi Bapak Suhatril, S.T., M.T

Bukittinggi, ft.umsb.ac.id – HIMA Prodi Teknik Mesin Universitas Muhammadiyah Sumatera Barat mengadakan Mubes ke III Sabtu, 03 Desember 2022 di Aula Terbuka Fakultas Hukum Kampus III Bukittinggi. Dalam pembukaannya Mubes, HIMA Teknik Mesin mengadakan MoA  dan Kuliah Umum bersama Owner Keju Lasi Bapak Suhatril, MT.

Keju lasi merupakan usaha peternakan sapi perah dan olahan susu menjadi keju dirintisnya awal tahun 2016, lalu sekitar 2019 dibuka untuk umum sebagai kawasan objek wisata edukasi Keju Lasi di Nagari Lasi, Kecamatan Canduang, Kabupaten Agam.

Mewakili Prodi Teknik Mesin Muchlisinalahuddin, MT mengatakan Ketua HIMA Teknik Mesin yang terpilih nantinya berbuatlah yang terbaik apabila sebelumnya banyak hal yang belum dilakukan, saat inilah untuk melakukan perubahan dengan adanya kerjasama dengan kaju lasi harapannya nanti ada aplikatif dari HIMA maupun melalui pribadi mahasiswa untuk kemajuan Teknik Mesin.

Masril, MT Dekan Fakultas Teknik mengatakan dengan adanya diadakannya Kuliah Umum semoga Bapak Bapak Suhatril, MT Owner Keju Lasi mau memberikan semua ilmunya kepada mahasiswa Teknik Mesin dan dengan adanya kegiatan ini memberikan angin segar untuk berinovasi dalam hal, serta mampu melahirkan pengusaha untuk berwiraswasta.

Bapak Bapak Suhatril dalam kuliah umumnya menyampaikan kita harus berani berkreasi dan berinovasi dalam hal bidang apapun agar usaha kita terus berkembang, sebagai orang minang memiliki DNA yang kuat dalam berwirausaha menjadi petani muda bukan berarti terjun kesawah ataupun keladang tetapi menjadi pengusaha di bidang pertanian serta berkembang menjadi inovator dalam produksi hasil pertanian.

Untuk mahasiswa Teknik Mesin dalam berwirausaha saat ini sangat dibutuhkan teknologi yang tepat guna dalam banyak hal, apalagi sumatera barat memiliki potensi pertanian yang sangat luas dan masih belum memiliki teknologi yang cukup dalam mengelola lahan pertanian maupun hasil pertanian, tutupnya.

SHARE KE: